Kamis, 24 Januari 2013

Sampah Plastik Bikin Populasi Unta Turun di Arab

Keberadaan sampah plastik sering kali menjadi masalah. Jika di Indonesia limbah yang satu ini bisa menyebabkan banjir, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), sampah ternyata bisa mengurangi jumlah populasi unta yang hidup di kawasan gurun. Mengapa?

Belakangan ini, pejabat senior pemerintah UAE dipusingkan karena banyaknya sampah plastik yang menjadi polusi di habitat unta sekaligus menyebabkan banyak kematian dari hewan khusus gurun itu.

Hal tersebut disebabkan oleh seringnya plastik yang dimakan oleh mereka.

Seperti yang dilaporkan kantor berita UEA, WAM, dan dikutip oleh aljazeera, Minggu (08/01/2012), Skretaris Jenderal Badan Lingkungan UEA mengayakan bahwa sekitar 50 persen kematian unta di UEA tiap tahunnya disebabkan sampah plastik yang dimakan hewan itu.

"Unta mengira sampah plastik itu makanan," ujar Sekjen Badan Lingkunan UEA, Razan Khalifa Al Mubarak.

Untuk itu, kini pihaknya mengaku sedang menggiatkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kantor plastik bagi lingkungan. Mereka menganjurkan kepada seluruh pihak untuk mengurangi jumlah penggunaan plastik dan produk lainnya untuk pembungkus.

(as/opnsrc) Keberadaan sampah plastik sering kali menjadi masalah. Jika di Indonesia limbah yang satu ini bisa menyebabkan banjir, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), sampah ternyata bisa mengurangi jumlah populasi unta yang hidup di kawasan gurun. Mengapa?

Belakangan ini, pejabat senior pemerintah UAE dipusingkan karena banyaknya sampah plastik yang menjadi polusi di habitat unta sekaligus menyebabkan banyak kematian dari hewan khusus gurun itu.

Hal tersebut disebabkan oleh seringnya plastik yang dimakan oleh mereka.

Seperti yang dilaporkan kantor berita UEA, WAM, dan dikutip oleh aljazeera, Minggu (08/01/2012), Skretaris Jenderal Badan Lingkungan UEA mengayakan bahwa sekitar 50 persen kematian unta di UEA tiap tahunnya disebabkan sampah plastik yang dimakan hewan itu.

"Unta mengira sampah plastik itu makanan," ujar Sekjen Badan Lingkunan UEA, Razan Khalifa Al Mubarak.

Untuk itu, kini pihaknya mengaku sedang menggiatkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kantor plastik bagi lingkungan. Mereka menganjurkan kepada seluruh pihak untuk mengurangi jumlah penggunaan plastik dan produk lainnya untuk pembungkus. 
 
 
 
Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=5398

Tidak ada komentar: