Kamis, 24 Januari 2013

Waspada Musim Hujan, Siklus Banjir Besar Mengancam

Musim penghujan di Indonesia telah tiba, kabar ini tentu menjadi kabar gembira bagi para petani yang sebelumnya mengalami kesulitan akibat kemarau yang panjang. Namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bahwa ada kemungkinan bencana yang melanda dibalik musim hujan ini, khususnya pada tiga bulan menjelang Januari 2012 nanti.


Menurut Kepala Pusat Data Infomrnasi dan Humas BNPB, mengingatkan bahwa ada sekitar 11 provinsi yang berpotensi mengalami bencana banjir tinggi selama 3 bulan kedepan.

Provinsi yang dimaksud adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Dari ke-11 provinsi itu, BNPB mengidentifikasi 172 kabupaten atau kota yang beresiko terkena banjir tinggi.

Peringatan ini bukan sekedar isapan jempol belaka, pasalnya beberapa daerah sudah mulai merasakan hujan deras dan banjir.

Simak saja banjir bandang yang terjadi di Sumatera Barat 3 November lalu. Sedikitnya ada 10 kecamatan di Pesisir Selatan yang tersapuu banjir dan menewaskan 6 warga. Banjir besar juga terjadi di Bali pada 8 November kemarin dimana ratusan rumah di kota Denpasar terendam air.

Di Jakarta sendiri ancaman siklus banjir 5 tahunan juga mengancam di depan mata (2002 dan 2007). Yang terbaru adalah banjir besar yang melanda wilayah Pondok Labu. Setidaknya hal ini sudah bisa menjadi peringatan.

Masih menurut BNPB, kejadian banjir sejak 1996, khususnya banjir besar yang terjadi di beberapa kota besar (termasuk Jakarta), itu dipengaruhi oleh pusat tekanan rendah di Barat Daya Pulau Jawa. Tekanan yang berada di sekitar selat Sunda ini menyebabkan awan di perairan menuju daratan. Imbasnya curah hujan terus turun tanpa henti. Dan Karena kapasitas berbagai sungai yang ada di berbagai kota besar sudah sangat berkurang, maka terjadilah banjir besar.

Di Jakarta sendiri, setidaknya ada 13 sungai yang melintas, namun ke-13 sungai tersebut diakui belum mampu mengatasi banjir.

Yang semakin membuat masalah menjadi rumit, pihak BNPB tidak dapat memprediksi kapan pusat tekanan rendah ini akan muncul.

"Apakah nanti akhir tahun sampai awal 2012 akan sama seperti 2007? saya belum tahu," demikian ujar Sutopo.

Lalu bagaimana mengantisipasinya?

Menurut Sutopo, dalam rangka persiapan menghadapi banjir, BNPB telah melakukan beberapa hal, yakni koordinasi kesiapsiagaan banjir dan longsor dengan berbagai kementrian atau lembaga terkait, penyusunan rencana kontijensi dan rencana aksi terpadu menghadapi ancaman banjir dan longsor, pengiriman peralatan dan logistik ke 33 provinsi dan 265 kabupaten atau kota, serta menyiapkan tim Satuan Reaksi Cepat (SRC) yang bisa dimobilisasi setiap saat.

Daerah Jakarta, khususnya, telah menyiapkan sekitar 26.553 petugas Pemda yang bisa dimobilisasi, perahut karet 310 unit, truk 136 unit, motor tempel 283 unit, mobil pompa air 437 unit, beras 93 ton, mie instan 2.000 dus, obat-obatan serta beberapa barang yang lain.

Yang terpenting lagi, tanggung jawab para perangkat daerah mulai dari Gubernur, Bupati, hingga walikota untuk turut serta berpartisipasi melakukan berbagai tindakan pencegahan lebih dini. Sebagai contoh, memperbaiki saluran drainase. 
 
 
 
Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=4801

Tidak ada komentar: