Rabu, 30 Januari 2013

Inilah 4 Hewan Yang Dimakan Hidup-Hidup


 Manusia dikenal dengan kebiasaan makan mereka yang luar biasa, didukung oleh kemampuan mereka untuk memakan apa saja yang ada di rantai makanan, mereka adalah puncak dari rantai makanan. Setiap hari kita menemukan bahan makanan baru dan mencoba untuk memakan apapun. Tapi pertanyaannya adalah: Etiskan kita memakan sesuatu di meja yang pada saat yang sama sedang berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan hidupnya?
1) Casu Marzu (Italy)

Makanplus sudah beberapa kali membahas tentang keju yang satu ini. Casu marzu dibuat dari keju Pecorino, keju Italia yang terbuat dari susu domba. Keju ini dijemur di bawah sinar mataharii Kemudian lalat-lalat Piophila casei datang dan bertelur di keju tersebut.

  Telur-telur itu kemudian menetas dan mengeluarkan belatung yang mencerna keju Pecorino tersebut. Belatung-belatung tersebut memproduksi enzim yang melakukan proses fermentasi dan menyebabkan lemak dalam keju membusuk. Terkadang, kulit keju Pecorino dipotong dan belatung-belatung yang sudah menetas dimasukkan ke dalam keju. Hal ini mempercepat proses pembuatan casu marzu. Belatung-belatung hidup terdapat pada keju yang sudah matang dan siap di makan.

Menurut warga lokal Sardinia, casu marzu hanya boleh dimakan ketika belatung-belatungnya masih hidup. Ketika belatung-belatung tersebut mati, casu marzu menjadi busuk dan beracun untuk dikonsumsi manusia.

2) Drunken Shrimp (China)
Terdaftar sebagai satu dari sepuluh makanan terkejam yang pernah terdaftar di daratan China, Drunken Shrimp atau Udang Mabuk sudah sangat terkenal disana. Drunken Shrimp adalah salah satu fastfood yang dapat disajikan dalam waktu kurang dari 30 detik.

Cara penyajiannya mudah, udang yang masih hidup direndam kedalam panci berisi Anggur Putih China. Setelah udang-udang tersebut mabuk, hidangan sudah bisa dihidangkan. Kamu akan melihat udang itu melompat-lompat dan berguling-guling layaknya orang mabuk, dan udang-udang itu akan kalian makan hidup-hidup.

Makan udang dalam keadaan mentah ataupun setengah matang dapat menyebabkan infeksi parasit di perutmu, namun walau begitu, hidangan ini tetap digolongkan sebagai hidangan yang sangat lezat.

3) Ikizukuri (Japan) 


Dalam bahasa Inggris juga dikenal dengan Living Sashimi, dalam bahasa kita dikenal dengan ‘kejam’ :p. Kamu pernah makan sashimi? Ini adalah kasus ekstrem dari sashimi. Sashimi yang biasa kamu makan adalah potongan ikan mentah segar yang sudah di iris tipis-tipis dan tinggal lep. Sashimi yang ini adalah potongan daging ikan yang sudah diiris-iris, namun masih menempel pada badan si ikan, yang masih hidup, masih bernafas, dan masih lengkap anggota tubuhnya.. Bisa kamu bayangkan kekejamannya? Berusaha memakan si ikan yang masih berjuang untuk kelangsungan hidupnya?

4) Living Baby Octopus (Korea) 

Kalo kamu menganggap makan gurita secara biasa (dimasak) itu sudah menjijikan, kamu harus menjauhi yang ini dulu deh kayaknya. Living Baby Octopus akan menari-nari sebelum akhirnya kamu kunyah dan kamu makan hidup-hidup.

Kunyah disini adalah merupakan keharusan. Kalau kamu tidak mengunyah dengan benar, ada kemungkinan si bayi gurita itu akan berpegangan di tenggorokanmu saat kamu telan dan bisa menyebabkan kematian akibat sulit bernafas.

Ada beberapa pilihan untuk menyajikan bayi gurita ini:
1. Siram dengan minyak wijen, dan mungkin saus sambal untuk penguat rasa.
2. Dengan soru, minuman beralkohol dari Korea. Rendam bayi guritanya terlebih dahulu hingga dia tertidur  
    (katanya sih bakalan tertidur tapi saya juga belum mencoba langsung), baru kunyah.
3. Kamu bisa potong-potong dulu bayi guritanya menjadi kecil-kecil (tapi tetap bergerak-gerak lho), atau 
     langsung dimakan. Pilihan yang manapun bakalan tetap kekejaman bagi si bayi gurita. 




Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=5877

Tidak ada komentar: