Sabtu, 26 Januari 2013

Terapi Ikan Berpotensi Menularkan HIV/AIDS Dan Hepatitis

 
Selama ini orang-rang selalu beranggapan (seperti yang diklaim oleh penyedia jasa) bahwa terapi ikan dapat menyembuhkan penyakit kulit di kaki dan melancarkan peredaran darah.

Tapi kini, semaklah hasil penelitian para ilmuwan di Inggris yang tergabung dalam Health Protection Agency (HPA).
HPA menyatakan, terapi ikan dapat menyebarkan penyakit seperti HIV dan Hepatitis C. Menurut lembaga independen ini, risiko infeksi bagi pengguna terapi ikan ini tergolong rendah, tetapi sebaiknya jangan diabaikan.

Tujuan terapi ikan adalah untuk membuang sel-sel kulit mati pada kakidengan cara mencelupkan kedua kaki ke dalam tangki air yang berisi ratusan ikan kecil bernama Garra Rufa yang akan menggigiti kulit mati dari kaki. Seusai melakukan terapi ini selama sekitar 20 menit, kaki kita diyakini akan menjadi halus karena bagian-bagian yang kasar sudah dimakan oleh ikan.

HPA mendapati, bahwa tangki air berisi ratusan atau ribuan ikan tersebut mengandung mikroorganisme. Masalah bisa timbul akibat bakteri atau virus yang dipindahkan oleh ikan-ikan dari air di dalam tangki tersebut, atau dari satu pengguna ke pengguna lain (ikan sebagai vektor) jika airnya tidak diganti.

Jika ada pengguna yang terinfeksi dengan virus yang berasal dari darah, seperti HIV/AIDS atau Hepatitis, dan mengalami perdarahan di dalam air (bisa berupa akibat kurap, kudis, kutu air) muncul risiko penyakitnya berpindah kepada orang lain terlebih lagi apabila orang yang “sehat” tersebut memiliki luka di kaki. Orang yang mengidap penyakit diabetes, psoriasis, atau sistem kekebalan yang lemah, menurut HPA, termasuk yang paling terancam untuk tertular. Oleh karena itu, mereka tak disarankan untuk menjalani terapi untuk kaki ini.

Virus memang tidak bisa “hidup” tanpa “hinggap” di host/inang yang hidup. Jadi selama ini kita beranggapan bahwa virus tidak “hidup” di air atau udara. Namun sekarang, buanglah jauh-jauh anggapan tersebut karena sebenarnya virus di air atau udara adalah bersifat “dorman” (tidak aktif), dan akan aktif apabila menemukan host/inang yang hidup.

Oleh karena itu, hendaklah kita waspada sebelum mencoba sesuatu yang baru atau dianggap menarik dan unik ini. Salam sehat!





Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=1698

Tidak ada komentar: