Sabtu, 26 Januari 2013

Bakteri Bisa Mengantikan Harddisk



Apabila direntangkan, arsip nasional Amerika Serikat akan terentang sejauh 800 km rak, arsip Perancis lebih dari 100 mil rak, begitu pula arsip Inggris. Sangat memakan tempat. Bayangkan berapa besar gedung untuk menyimpan semua arsip tersebut.
Suatu kelompok mahasiswa di Chinese University, Hongkong, berusaha menyimpan informasi raksasa berupa data, naskah, musik, video dalam media penyimpanan yang tidak terduga: bakteri Escherichia coli, yang selama ini dikenal sebagai biang penyakit perut dan keracunan makanan. Gilanya lagi, semua informasi tersebut bisa disimpan dalam sekotak bakteri di dalam lemari pendingin untuk jangka panjang


Bakteri E. coli
Bidang ilmu ini, penyimpanan bio (seni menyimpan dan menulis informasi dalam organisme hidup) telah ada selama satu dekade. Tahun 2007, peneliti Keio University, Jepang telah berhasil menuliskan persamaan Einstein E=mc2 di dalam DNA suatu bakteri tanah biasa. Mereka menunjukkan bahwa karena bakteri terus bereproduksi, sekelompok organisme bersel tunggal dapat menyimpan sepotong informasi selama ribuan tahun. Namun tim periset Hongkong secara lebih jauh mengembangkan metode untuk menyimpan data yang lebih kompleks ini yang terkesan hanya sebagai suatu fiksi ilmiah.

Tim ini mengembangkan suatu metode pemadatan data, membelahnya menjadi potongan-potongan dan menyebarkannya di antara berbagai sel bakteri. Mereka juga bisa memetakan DNA bakteri sehingga informasi dapat ditemukan dengan mudah. Ini membuka jalan bukan hanya menyimpan naskah tapi juga gambar, musik, bahkan video di dalam sel-sel. Sebagai metoda penyimpanan, ia sangat kompak (karena setiap sel berukuran sangat kecil. Tim periset tersebut menyatakan bahwa 1 gram bakteri dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang ekuivalen dengan 450 harddisk  berkapasitas 2.000 Gb!

Mereka juga telah mengembangkan sistem keamanan 3 lapis untuk melindungi data yang mungkin akan disambut hangat oleh pihak Amerika Serikat yang resah karena data internal mereka tersebar di internet oleh Wikileaks.

"Bakteri tidak dapat dihack", kata Allen Yu, salah seorang anggota tim periset. "Segala jenis komputer rentan akan kegagalan elektrikal dan pencurian data. tetapi bakteri imun dari serangan cyber. Informasi Anda dapat terlindungi", lanjutnya.

Tim ini memberikan nama bidang ilmu ini sebagai biocryptography, dan mekanisme penyimpanan data telah melalui pemeriksaan tertentu untuk memastikan bahwa mutasi pada beberapa sel bakteri tidak merusak data secara keseluruhan.

Prof Chan Ting Fung, mengatakan bahwa karya praktis di bidang ini yang telah membantu mengembangkan standar-standar yang memungkinkan para periset bekerjasama masih berada pada tahap dini.

hasil penelitian ini memiliki penerapan yang lebih langsung. teknik-teknik yang mnereka pakai untuk melepas DNA dari sel-sel bakteri, memanipulasinya dengan menggunakan enzim dan mengembalikan mereka ke sel baru ini mirip dengan teknik yang dipakai untuk menciptakan makanan yang dimodifikasi secara genetik. namun hal ini bukanlah untuk mengubah struktur suatu organisme tetapi oleh para peneliti tersebut memungkinkan informasi tambahan "tergendong" oleh DNA sel, setelah menguji perubahan mereka dibandingkan database utama untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki efek toksik.

Jadi mungkinkah suatu hari nanti sebuah PC terdiri dari sebuah piringan yang berisi organisme? Dan apakah hal itu tidak berbahaya?

Tim peneliti menyingkirkan kekuatiran bahwa ini bisa berbahaya, dengan menunjukkan bahwa terlepas dari "reputasi" E. coli, mereka telah menggunakan E. coli yang sudah diubah, yang tidak dapat eksis diluar media sintetik. Malah sebenarnya, kata Prof. Chan, sistem pengamannya sangat ketat, telah dilakukan lebih banyak tindakan untuk melindungi bakteri dari pencemaran daripada melindungi periset dari bakteri.

Jadi suatu saat nanti, di komputer kita akan ada bakteri sebagai salah satu "peripheral"nya.
(AFP)

Tidak ada komentar: