Kamis, 24 Januari 2013

Wuih, Indahnya Karya Potret Dari Celana Jins

http://www.memobee.com/images.php?param=q5iy71dG%2FKBrq%2F0Mj0IWtEIIXeNVIRqSl3i%2FpZ%2FABqsu1gKaqO61kqb2MHNKTUJ0L0stdjkhsQNeBlsXNWoEXWs9phC8wjPIi1WUfA%2FPBOGHmqIbji3L2oZiJsC2wu7E8032zfjSDDU%3D
Ada pepatah yang bilang jika semakin tua sebuah celana jins, maka semakin bagus warna yang dihasilkan. Dengan kata lain, sang pemakai pun akan semakin terlihat menawan.  


Terinspirasi dari hal ini, seorang seniman asal Inggris mencetuskan sebuah ide yang benar-benar berbeda. 
Bukan untuk memakainya, ia justru menjadikannya sebagai karya seni potret.

Ian  Berry dengan jenius menciptakan berbagai gambar potrait dan landscape dengan detil yang menarik menggunakan bahan celana jins. Dan berkat keunikan karyanya itu, ia pun mendapat banyak penggemar di seluruh dunia. 

Seniman yang sekarang tinggal di Swedia menyebut kreasinya itu dengan nama 'Denimu'. Ia membuat gambar pemandangan dengan memanfaatkan perbedaan warna kain untuk membentuk efek. Alat yang digunakan untuk menciptakan karya unik ini juga sangat sederhana. Dari pengakuannya, Ian hanya menggunakan gunting dan lem sebelum akhirnya disatukan dan ditempel menjadi sebuah gambar.  

Selama 5 tahun berkarya, Ian telah menghabiskan 7 lemari jins bekas. Sama dengan karyanya, ide awal pertemuannya dengan "Denimu" ini juga sangat unik dan bahkan mungkin sulit dipercaya. Ide tersebut muncul saat sang ibu menyuruhnya membuang tumpukan jins tak terpakai dari dalam lemarinya. Saat itu ia menyadari perbedaan warna pada kain dan kemudian iseng bermain-bermain dengan itu.
Ian Berry menciptakan karya seni dengan nama 'Denimu'.
"Semuanya berawal 7 tahun lalu saat ibuku membersihkan lemariku. Aku menemukan tumpukan jins dan menyadari perbedaan warna serta bayangannya," ungkap Ian. "Aku tetap menyimpannya namun baru 18 bulan kemudian aku mulai bereksperimen dengan jins itu." katanya seperti yang dikutip Oddity Central.
Detil yang ditampilkan begitu sempurna. 

Salah satu karya landskap perkotaan.

Sejak itu Ian semakin serius mengerjakan seni jins tersebut hingga memilih keluar dari pekerjaannya di periklanan. Langkah yang disebut Ian sangat berani karena mempertaruhkan masa depannya. Namun kini karyanya laris di Swedia dan Amerika, terjual untuk koleksi pribadi maupun galeri seni. Para kurator seni memuji kreatifitas pengerjaan Ian yang detil.

Ide unik ini datang dari ibunya, Christine.  

Selama 7 tahun, Ian sudah menghabiskan 7 lemari jins.

"Karya Ian sungguh luar biasa. Orang tidak menyadari hingga melihat dari dekat dan menyentuhnya," ujar pemilik galeri Catto Gallery, Iain Barratt. "Ian memunculkan potret dan lanskap perkotaan sangat rinci hanya menggunakan jins bekas. Efeknya luar biasa.
  
Marylin Monroe (kiri), Marlon Brando (kanan)

Karyanya laris manis di Swedia dan AS. 





Banyak kurator yang memuji karyanya.




Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=6861

Tidak ada komentar: