Kamis, 24 Januari 2013

Menu Sirip Hiu Mulai Dihilangkan di Hongkong

Jaringan hotel tertua di Asia telah memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam pencegahan pembantaian ikan hiu untuk diambil siripnya dengan cara menghentikan penyediaan sup mewah Cina tersebut dari menunya

Sejak Januari, makan malam di jaringan Hotel Peninsula sudah tidak lagi menawarkan menu sirip hiu dalam menunya, hal ini didasarkan atas keputusan sang pemilik yaitu Grup Hotel Hongkong dan Shangai.

CEO dari hotel tersebut, Clement Kwok mengumumkan bahwa "Dengan menyingkirkan sirip hiu dari menu, kami berharap bahwa keputusan kami tersebut dapat berkontribusi dalam melestarikan ekosistem laut demi masa depan generasi seterusnya".

Di perkirakan sekitar 73 juta hiu di bunuh setiap tahunnya, membuat satu diantara spesies hiu terancam kepunahan. Sirip mereka di potong di laut dan bangkai hiu tersebut dibuang di laut.

Menu sirip hiu hanya di tawarkan di restoran-restoran Asia, kebanyakan disediakan dalam menu pernikahan dan pertemuan bisnis yang besar.

Menurut grup hotel tersebut, keputusan ini bukan merupakan hasil jajak pendapat dengan tamu namun sejak bulan April, jaringan ini telah menawarkan klien mereka menu alternatif, pengganti sup sirip hiu dengan sup ikan lainnya. Menurut juru bicara hotel, Irene Lau, respon yang mereka terima cukup baik. Walaupun dia tidak dapat menyimpulkan apakah keputusan tamu didasarkan atas motivasi mereka menyelamatkan hiu atau atas penawaran yang di berikan pihak hotel berupa gratis menginap di hotel selama satu malam.

Sup Sirip hiu merupakan makanan yang kelezatannya di sukai oleh para Raja, lebih sering disajikan dalam acara pernikahan sebagai simbol pentingnya acara tersebut dan juga untuk mengesankan tamu dan keluarga yang hadir.

Hongkong merupakan pusat perdagangan sirip ikan hiu di dunia, memegang 50% keikutsertaan dalam pembantaian tersebut, berdasarkan Persatuan Internasional untuk Penyelamatan Hiu oleh Kelompok ahli.

Tahun lalu, WWF meluncurkan kampanye "Alternatif menu bebas Hiu" dengan cara membujuk restoran dan katering di Hongkong untuk menyediakan menu alternatif sirip hiu dalam menu mereka. "Pada awalnya hal tersebut sangat sulit. Kami hampir di tendang keluar ketika bertemu dan menjelaskan program ini kepada mereka" jelas Silvy Pun dari WWF. Setahun setelahnya 97 katering dan hotel ikut serta dalam program ini dan membatasi menu makanan laut mereka.

"Kami yakin bahwa dengan semakin banyaknya restauran yang turut serta dalam program mereka. kami optimis karena apabila jaringan hotel mewah dan terkemuka saja dapat memuaskan konsumen mereka (tanpa sup sirip hiu), kami yakin bahwa mereka akan melihat pasar telah berubah", lanjut Pun. 
 
 
 
Sumber : www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=4863

Tidak ada komentar: