Ada
pepatah yang bilang jika semakin tua sebuah celana jins, maka semakin
bagus warna yang dihasilkan. Dengan kata lain, sang pemakai pun akan
semakin terlihat menawan.
Terinspirasi dari hal ini, seorang
seniman asal Inggris mencetuskan sebuah ide yang benar-benar berbeda.
Bukan untuk memakainya, ia justru menjadikannya sebagai karya seni
potret.
Ian Berry dengan jenius menciptakan berbagai gambar
potrait dan landscape dengan detil yang menarik menggunakan bahan celana
jins. Dan berkat keunikan karyanya itu, ia pun mendapat banyak
penggemar di seluruh dunia.
Seniman yang sekarang tinggal di
Swedia menyebut kreasinya itu dengan nama 'Denimu'. Ia membuat gambar
pemandangan dengan memanfaatkan perbedaan warna kain untuk membentuk
efek. Alat yang digunakan untuk menciptakan karya unik ini juga sangat
sederhana. Dari pengakuannya, Ian hanya menggunakan gunting dan lem
sebelum akhirnya disatukan dan ditempel menjadi sebuah gambar.
Selama
5 tahun berkarya, Ian telah menghabiskan 7 lemari jins bekas. Sama
dengan karyanya, ide awal pertemuannya dengan "Denimu" ini juga sangat
unik dan bahkan mungkin sulit dipercaya. Ide tersebut muncul saat sang
ibu menyuruhnya membuang tumpukan jins tak terpakai dari dalam
lemarinya. Saat itu ia menyadari perbedaan warna pada kain dan kemudian
iseng bermain-bermain dengan itu.
Ian Berry menciptakan karya seni dengan nama 'Denimu'.
"Semuanya berawal 7 tahun lalu saat
ibuku membersihkan lemariku. Aku menemukan tumpukan jins dan menyadari
perbedaan warna serta bayangannya," ungkap Ian. "Aku tetap menyimpannya
namun baru 18 bulan kemudian aku mulai bereksperimen dengan jins itu."
katanya seperti yang dikutip Oddity Central.
Detil yang ditampilkan begitu sempurna.
Salah satu karya landskap perkotaan.
Sejak itu Ian semakin serius
mengerjakan seni jins tersebut hingga memilih keluar dari pekerjaannya
di periklanan. Langkah yang disebut Ian sangat berani karena
mempertaruhkan masa depannya. Namun kini karyanya laris di Swedia dan
Amerika, terjual untuk koleksi pribadi maupun galeri seni. Para kurator
seni memuji kreatifitas pengerjaan Ian yang detil.
Ide unik ini datang dari ibunya, Christine.
Selama 7 tahun, Ian sudah menghabiskan 7 lemari jins.
"Karya Ian sungguh luar biasa. Orang
tidak menyadari hingga melihat dari dekat dan menyentuhnya," ujar
pemilik galeri Catto Gallery, Iain Barratt. "Ian memunculkan potret dan
lanskap perkotaan sangat rinci hanya menggunakan jins bekas. Efeknya
luar biasa.
Marylin Monroe (kiri), Marlon Brando (kanan)
Karyanya laris manis di Swedia dan AS.
Banyak kurator yang memuji karyanya.
Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=6861
Tidak ada komentar:
Posting Komentar