Apa arti sebuah KELAHIRAN bagi kamu?
Apakah kamu memilih menjadikan sebagai ANUGRAH, atau sebuah HUKUMAN?
Pertanyaan yang sama, tentang KEMATIAN.
Kita tidak tahu bagaimana hidup kita bermula, kita baru tahu bahwa kita HIDUP ketika kita memiliki KESADARAN untuk menilai.
Tanpa KESADARAN akankah kita tahu bahwa kita HIDUP?
Aku tahu banyak dari kamu selalu terus bertanya terhadap diri kamu sendiri: "Apakah aku benar-benar sedang hidup?"
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan kamu. Aku bukan diri kamu.
Tapi aku tahu, kenapa kamu terus-menerus menanyakan pertanyaan yang sama seperti itu. Karena aku dan kamu tidak berbeda.
Bayangkan kamu hidup ABADI.
Kamu menikah dengan seorang wanita, lalu menjalani kehidupan pernikahan mungkin sekitar 50 tahun lamanya. Sampai wanita itu pergi meninggalkanmu karena usianya, sementara kamu tidak bertambah tua sekalipun.
Lalu kamu menikah lagi dengan wanita lain, mungkin sekitar 40 tahun kamu bersamanya sampai dia meninggalkanmu karena usia. Dan fase ini terus menerus berulang lagi dan lagi.
Suatu saat mungkin kamu akan merasa, pernikahan 40-50 tahun rasanya seperti ONE NIGHT STAND.
Kamu akan melihat seluruh perkembangan dunia lewat di hadapanmu begitu saja, fashion dan film terus berganti-ganti sekilas lewat di depanmu.
Kamu telah mengunjungi semua tempat di dunia ini, semua tempat yang berada di peta, sampai kamu hafal betul dan akhirnya menjadi sangat membosankan.
Semua jenis aktivitas dan hobi sudah kamu kuasai, dan tiba-tiba saja itu menjadi membosankan bagi kamu.
Sementara kamu tidak bertambah tua sekalipun dan kamu tahu kamu akan TETAP seperti itu.
Apa yang akan kamu rasakan dalam hidup mu tanpa adanya sebuah KEMATIAN?
Bosan. Tidak ada emosi.
Jadi karena kematian, kita memiliki anugrah yang disebut dengan EMOSI.
Karena kita TAHU bahwa suatu saat kita akan MATI, kita merasa harus menciptakan sebuah IMPIAN yang LAYAK untuk diperjuangkan.
Karena kita TAHU bahwa suatu saat kita akan MATI, kita menghargai KELAHIRAN kita, menghargai KEHIDUPAN kita.
Mungkin aku dan kamu PERCAYA, bahwa kita tidak abadi. Tapi, apakah kamu MENGETAHUInya?
Kita dibesarkan dengan sistem yang membuat kita seakan-akan kita hidup abadi selamanya.
Dongeng, acara TV, katalog-katalog furniture, iklan.. memaksa kita melenyapkan MAKNA sebuah kematian.
Mengurung kita di dalam gelas, lalu memantrai kita agar kita selalu tetap berada di dalam dengan iming-iming hidup bahagia selama-lamanya.
Dan suatu ketika kamu sedikit mencuri dengar tentang makna kematian, mereka pun berusaha menakut-nakuti kamu, membuat mu merasa tidak nyaman.
My friends, "HIDUPMU" tidak akan berharga sampai kamu menyadari apa itu arti KEMATIAN yang sesunguhnya.
Kamu harus TAHU, bukan TAKUT, TAHU bahwa suatu saat kamu akan MATI.
Pertanyaan yang sama, tentang KEMATIAN.
Kita tidak tahu bagaimana hidup kita bermula, kita baru tahu bahwa kita HIDUP ketika kita memiliki KESADARAN untuk menilai.
Tanpa KESADARAN akankah kita tahu bahwa kita HIDUP?
Aku tahu banyak dari kamu selalu terus bertanya terhadap diri kamu sendiri: "Apakah aku benar-benar sedang hidup?"
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan kamu. Aku bukan diri kamu.
Tapi aku tahu, kenapa kamu terus-menerus menanyakan pertanyaan yang sama seperti itu. Karena aku dan kamu tidak berbeda.
Bayangkan kamu hidup ABADI.
Kamu menikah dengan seorang wanita, lalu menjalani kehidupan pernikahan mungkin sekitar 50 tahun lamanya. Sampai wanita itu pergi meninggalkanmu karena usianya, sementara kamu tidak bertambah tua sekalipun.
Lalu kamu menikah lagi dengan wanita lain, mungkin sekitar 40 tahun kamu bersamanya sampai dia meninggalkanmu karena usia. Dan fase ini terus menerus berulang lagi dan lagi.
Suatu saat mungkin kamu akan merasa, pernikahan 40-50 tahun rasanya seperti ONE NIGHT STAND.
Kamu akan melihat seluruh perkembangan dunia lewat di hadapanmu begitu saja, fashion dan film terus berganti-ganti sekilas lewat di depanmu.
Kamu telah mengunjungi semua tempat di dunia ini, semua tempat yang berada di peta, sampai kamu hafal betul dan akhirnya menjadi sangat membosankan.
Semua jenis aktivitas dan hobi sudah kamu kuasai, dan tiba-tiba saja itu menjadi membosankan bagi kamu.
Sementara kamu tidak bertambah tua sekalipun dan kamu tahu kamu akan TETAP seperti itu.
Apa yang akan kamu rasakan dalam hidup mu tanpa adanya sebuah KEMATIAN?
Bosan. Tidak ada emosi.
Jadi karena kematian, kita memiliki anugrah yang disebut dengan EMOSI.
Karena kita TAHU bahwa suatu saat kita akan MATI, kita merasa harus menciptakan sebuah IMPIAN yang LAYAK untuk diperjuangkan.
Karena kita TAHU bahwa suatu saat kita akan MATI, kita menghargai KELAHIRAN kita, menghargai KEHIDUPAN kita.
Mungkin aku dan kamu PERCAYA, bahwa kita tidak abadi. Tapi, apakah kamu MENGETAHUInya?
Kita dibesarkan dengan sistem yang membuat kita seakan-akan kita hidup abadi selamanya.
Dongeng, acara TV, katalog-katalog furniture, iklan.. memaksa kita melenyapkan MAKNA sebuah kematian.
Mengurung kita di dalam gelas, lalu memantrai kita agar kita selalu tetap berada di dalam dengan iming-iming hidup bahagia selama-lamanya.
Dan suatu ketika kamu sedikit mencuri dengar tentang makna kematian, mereka pun berusaha menakut-nakuti kamu, membuat mu merasa tidak nyaman.
My friends, "HIDUPMU" tidak akan berharga sampai kamu menyadari apa itu arti KEMATIAN yang sesunguhnya.
Kamu harus TAHU, bukan TAKUT, TAHU bahwa suatu saat kamu akan MATI.
Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.share_my_story&idms=611
Tidak ada komentar:
Posting Komentar