Yang
menarik kampanye ini dilakukan oleh kaum remaja yang tergabung dalam
kelompok Girl Scout (Organisasi pemuda untuk perempuan di AS dan
perempuan AS yang tinggal di luar negeri). Sebagai imbasnya, dua orang
remaja yang terlibat dalam kampanye tersebut mendapatkan penghargaan
sebagai Pahlawan Hutan Internasional (International Forest Heroes) dari
PBB.
Mereka adalah Rhiannon Tomtishen dan Madison Vorva yang
sama-sama berusia 16 tahun. Kedua gadis yang berasal dari Michigan ini
diberikan penghargaan atas usahanya mengkampanyekan pelarangan
penggunaan minyak sawit hasil produksi Asia Tenggara. Selain mereka, ada
juga empat orang lainnya yang berasal dari negara berbeda yang
mendapatkan penghargaan sama, yaitu Paul Nsehga Mzeka (Kamerun),
Shigeatsu Hatakeyama (Jepang), Anatoly Lebedev (Rusia) dan Paulo Adario
(Brazil).
Sebelumnya mereka bersaing bersama dengan 15 finalis
lainnya dari 14 negara yang dinominasikan untuk melanjutkan usaha
konservasi hutan di level akar rumput.
Menurut kabar yang
dilansir Jakarta Globe, Kamis (10/02/2012), ketertarikan keduanya untuk
mengkampanyekan pelarangan pengunaan minyak sawit tumbuh sejak usia 11
tahun. Hal itu dilandasi dengan keprihatinan mereka terhadap nasib Orang
Utan yang terancam punah akibat penggusuran hutan hujan tropis yang
dialih fungsikan menjadi kebun sawit, dimana sebagian dari hutan itu
berada di Indonesia dan Malaysia.
Tahun lalu, keduanya bersama
Girls Scout dan perusahaan Kellogs, telah mengembangkan sebuah rencana
untuk mengubah penggunaan minyak sawit secara berkelanjutan hingga tahun
2015.
"Kami merasa bangga bisa meraih penghargaan ini dan kami tidak menyangka pekerjaan kami diakui di tingkat dunia," ujar Vorva.
Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=5753
Tidak ada komentar:
Posting Komentar