Pada umumnya, manusia itu cenderung bersifat konsumtif yakni
sifat dimana seseorang selalu membutuhkan, memakai, menggunakan, serta
memerlukan produk dalam bentuk barang ataupun jasa terlepas produk itu penting
atau tidak. Manusia juga hidup dala sebuah sistem ekonomi, dimana banyaknya
pedagan yang begitu mahirnya menawarkan barang hingga para konsumen mau membeli
dan terus membeli. Untuk menghindari siklus tersebut, sekelompok orang yang
menyebut dirinya ‘Freegans’ telah memiliki jalan keluarnya. Salah satu cara
yang ditempunya adalah dengan mengganti kata membeli dengan mengais.
Kelompok Freegan atau freeganisme sendiri dibentuk pada
tahun 90an, dimana kelompok ini berasal dari New York, Amerika Serikta.
Freegans berasal dari dua kata yakni ‘Free’ dan ‘Vegan’. Free berati gratis,
karena diambil dari bak sampah, dan Vegan berarti vegetarian yang artinya
menghindari makanan yang berasal dari hewani. Meski Vegetarian, tidak semu
pengikut freegan adalah seorang vegetarian ketat, beberapa diantara mereka
malah menyukai dagian, susu, atau telur yang ditemukannya.
Sering disebut-sebut sebagai pengutip sisa makanan atau
penyelam tempat sampah, bukan berarti mereka sekelompok tunawisma atau
pengangguran yang putus asa. Mereka mengais di tempat sampah guna mengkritisi
dan memprotes sikap masyarakat yang artificial dan pura-pura. Solidarisme
pura-pura, kedermawanan yang pura-pura, atau singkatnya apa yang masyarakat
kini lakukan hanyalah membangun persaingan demi keserakahan dan ketamakkan.
Meski hal ini kedengarannya sangat kotor, serta dapat
membahayakan kesehatan, namun tujuan utama dari kelompok ini sebenarnya baik,
yakni memastikan semua makanan tidak dibuang seenaknya. Mereka berpikir sudah
terlalu banyak restoran, hotel dan orang kaya membuang lebihan makanan yang
masih baik, sedangkan di suatu pelosok Dunia terdapat rang yang kelaparan
karena tak adanya makanan.
Kaum ini berkeyakinan bahwa untuk membangun ekonomi,
keuntungan didorong sedemikian sehingga terjadi pelanggaran-pelanggaran
terhadap kemanusiaan, hewan, dan bumi serta sumber daya alamnya.
Seperti julukannya, strategi utama yang dilakukan para
freegans adalah Dumpster diving atau menyelam bak sampah. Teknik ini melibatkan
mengduk-aduk sampah, tempat tinggal, ataupun kantor. selain itu, strategi yang
juga dilakukan para freegans adalah membatasi berbelanja, mengadakan sistem
barter atau tukeran dan saling berbagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar