Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand terlihat sama seperti pasar
tradisional lainnya, menjual buah dan sayuran. Tapi ternyata, pasar ini
adalah yang paling berbahaya di dunia. Bayangkan, lapak dagangannya cuma
2 cm dari rel kereta.
Pasar Maeklong yang dilalui oleh kereta api
Pasar Maeklong atau yang juga biasa dikenal dengan nama Pasar Kereta Api Maeklong adalah pasar tradisional di Samut Songkhram, Thailand. Pasar ini dikenal sebagai yang paling berbahaya di dunia. Bukan karena barang yang dijualnya, tapi karena lokasinya yang sangat dekat dengan rel kereta api.
Jarak lapak dengan rel sangat dekat
Jika biasanya pasar hanya mengambil lahan di bantaran rel, sekitar 5-10 meter dari rel, tapi pasar ini cuma butuh 2 meter untuk menggelar lapaknya. Bukan hanya itu, pedagang di sini juga mendirikan tenda hingga ke tengah rel. Lalu, bagaimana jika kereta datang?
Begitu kereta datang, penjual dan pembeli langsung bersiap
Pasar Maeklong seperti akan ‘membeku’ saat kereta datang. Para pedangang dan pembeli seakan sudah lihai dengan semua itu. Begitu sirine berbunyi tanda kereta akan datang, semua bersiap. Para pembeli akan melipir ke tempat paling aman yang jauh dari kereta. Sedangkan pedagang akan merapihkan tenda mereka.
Tendapun segera dilipat
Uniknya, tenda yang mereka buat memang sengaja didesain untuk bisa dilipat. Mereka hanya perlu menggotong tiang tenda jauh dari rel. Sedangkan barang dagangannya tidak ada yang disingkirkan.
Barang dagangan penjual hampir terlindas kereta api
Kereta akan berjalan pelan, sekitar 15 km/jam. Bagian bawah kereta hampir menyentuh barang dagangan di pasar ini. Para pendagang seakan sudah fasih menaruh barang jualannya agar tidak terkena kereta, walau hanya dengan jarak 2 cm dari rel.
Pasar Maeklong atau yang juga biasa dikenal dengan nama Pasar Kereta Api Maeklong adalah pasar tradisional di Samut Songkhram, Thailand. Pasar ini dikenal sebagai yang paling berbahaya di dunia. Bukan karena barang yang dijualnya, tapi karena lokasinya yang sangat dekat dengan rel kereta api.
Jarak lapak dengan rel sangat dekat
Jika biasanya pasar hanya mengambil lahan di bantaran rel, sekitar 5-10 meter dari rel, tapi pasar ini cuma butuh 2 meter untuk menggelar lapaknya. Bukan hanya itu, pedagang di sini juga mendirikan tenda hingga ke tengah rel. Lalu, bagaimana jika kereta datang?
Begitu kereta datang, penjual dan pembeli langsung bersiap
Pasar Maeklong seperti akan ‘membeku’ saat kereta datang. Para pedangang dan pembeli seakan sudah lihai dengan semua itu. Begitu sirine berbunyi tanda kereta akan datang, semua bersiap. Para pembeli akan melipir ke tempat paling aman yang jauh dari kereta. Sedangkan pedagang akan merapihkan tenda mereka.
Tendapun segera dilipat
Uniknya, tenda yang mereka buat memang sengaja didesain untuk bisa dilipat. Mereka hanya perlu menggotong tiang tenda jauh dari rel. Sedangkan barang dagangannya tidak ada yang disingkirkan.
Barang dagangan penjual hampir terlindas kereta api
Kereta akan berjalan pelan, sekitar 15 km/jam. Bagian bawah kereta hampir menyentuh barang dagangan di pasar ini. Para pendagang seakan sudah fasih menaruh barang jualannya agar tidak terkena kereta, walau hanya dengan jarak 2 cm dari rel.
Setelah kereta melintas, para pedagang akan menggelar lagi tenda mereka.
Pembeli berdatangan, aktivitas pasar normal kembali. Para pembeli akan
menjadikan rel sebagai jalan setapak untuk mereka, berpindah dari toko
yang satu ke toko lainnya.
Sebenarnya, sudah berulang kali pemerintah setempat berusaha mengusir
para pedangang. Tapi apa boleh buat, penjual di pasar ini mengaku mereka
sudah menempati tempat ini lebih dulu jauh sebelum rel dibuat, yaitu
pada tahun 1905.
Setiap harinya, pasar ini akan dilalui kereta sebanyak 7 kali. Pagi hari
ada 4 kereta yang lewat, dan sisanya siang dan sore hari. Para pedangan
seperti sudah hapal dengan jadwal lewatnya kereta. Jadi, mereka sudah
siap untuk merapikan tendanya. Apakah Anda berani berbelanja di pasar
ini?
Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/01/03/114426/2132085/1383/5/ngeri-pasar-di-thailand-paling-berbahaya-di-dunia991104topnews#topart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar